Minggu, 27 Maret 2011

Being married, Being wife and Being Mother.part 2



Wanita adalah sosok yang mampu mempengaruhi lingkungannya. Seorang wanita yang luar biasa mampu membawa orang-orang disekitarnya menjadi luar biasa dalam berbagai hal. Hingga ada pernyataan yang mengatakan “dibalik kesuksesan orang-orang besar dunia pasti ada wanita hebat yang menyertainya”. Wanita merupakan lambang keindahan dan kecantikan. Sedangkan ibu adalah lambang kelembutan, kasih sayang, serta sumber cinta dan rasa sayang yang merupakan perwujudan nyata kasih sayang Allah pada hambanya.

Untuk mencapai tujuan sebagai perpanjangan tangan Allah itu diperlukan sebuah proses pembentukan yang serius. Masa-masa single dimana seorang wanita yang belum menikah, berumur dewasa dan dapat membedakan benar dan salah adalah saat-saat yang tepat untukmempersiapkan diri menjadi wanita yang tidak sekedar baik secara fisik namun memiliki kepribadian yang luar biasa mengagumkan. Ada beberapa kunci menuju wanita dengan kepribadian yang mengagumkan ini.

Smart... Pada saat ini kata smart atau cerdas diartikan bahwa seseorang itu pintar, berpendidikan dengan kecerdasan diatas rata-rata (iQ >80) dibuktikan dengan nilai akademis yang selalu A, atau dalam dunia kerja mampu mencapai jabatan yang tinggi dalam waktu singkat. Jika dicermati, wanita smart yang sesungguhnya bukanlah wanita yang berpendidikan, cerdas, atau memiliki jabatan yang tinggi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Wanita smart adalah seorang wanita yang memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang ia dapatkan pada kehidupan sehari-sehari. Baik ilmu yang bersumber dari Alquran maupun ilmu yang didapatkan dari lingkungan, karena pada dasarnya semua ilmu itu berasal dari Allah. Kehidupan ini akan terasa lebih mudah dijalani jika kita mengetahui ilmu untuk menghadapinya. Bukankah Ilmu menjadi tidak berguna jika hanya sebatas wacana tanpa aplikasi dalam kehidupan nyata? Bukankah manusia diciptakan dengan akal logika untuk berpikir? Ilmu adalah fasilitas yang Allah berikan untuk kita dalam menghadapi setiap permasalahan hidup.

Kepribadian... kepribadian adalah hal kedua yang harus diperhatikan. Apa itu kepribadian? Bagaimana membentuk kepribadian yang baik?

Kepribadian adalah keseluruhan kualitas karakteristik dari seseorang yang terlihat dalam sifat-sifat alami yang mengungkapkan siapa diri kita. Misalnya saja pembawaan diri, cara bicara, perilaku, cara berpakaian, minat, sikap dan reaksi-reaksi lain terhadap lingkungan sekitar. Karena hal-hal tersebut yang menjadi dasar bagi orang lain dalam melakukan penilaian terhadap titik terang diri kita (teori opini publik). Maka perhatikanlah hal-hal kecil dari gerak gerik yang kita lakukan. Menjaga kebersihan diri, berpenampilan yang rapi tanpa harus mahal dan bermerk, dan bawalah hal-hal positif bagi lingkungan sekitar. Mungkin karena itu pada masa saya masih menjalani masa kuliah D3 Public Relation, kampus mengadakan mata kuliah kepribadian sebanyak 3 sks dalam satu semester. Mengingat pentingnya pembentukan karakter yang menarik dalam profesi seorang PR Perusahaan. Dosen saya pernah berpesan “penampilan adalah kesan pertama seseorang terhadap kita jadi representasikan dirimu sebaik mungkin. Berpenampilan apik tak berarti mahal, yang penting rapi dan serasi”. Dan beliau pun selalu merepresentasikan dirinya dengan baik. Dalam setiap perkuliahan selalu tampil rapi dan menarik.

Namun kunci utama menjadi wanita yang luar biasa adalah kemauan. Tanpa kemauan untuk mewujudkan, semua teori akan sia-sia saja. Dengan adanya kemauan untuk berubah menjadi lebih baik, seorang wanita biasa dapat menjadi wanita smart dengan kepribadian positif yang mengagumkan.

Wanita adalah ciptaan Allah yang mengagumkan selain melambangkan keindahan, wanita memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan laki-laki. Wanita mampu mengerjakan banyak hal secara bersamaan dan memiliki tingkat ketelitian diatas laki-laki. Karenanya pekerjaan yang membutuhkan ketelitian lebih banyak dikerjaan oleh wanita, misalnya saja penulis, administrasi, sekretaris dan lain lain. Sedangkan seorang laki-laki hanya dapat melakukan satu pekerjaan dalam dalam satu waktu.

Oleh karena itu wahai wanita sadarilah semua kelebihan itu, jangan menilai dirimu hanya berdasarkan kecantikan fisik belaka. Latihkan inner beautymu, latihlah qalbumu dengan pemahaman-pemahaman yang berdasarkan kitab Allah. Kecantikan fisik akan pudar dimakan usia. Sedangkan kepribadian dan kebijaksaan seorang wanita akan semakin mengagumkan dengan bertambahnya usia. Berbahagialah jika seseorang mencintai kita karena apa yang pada pikiran dan Qalbu, bukan semata karena memiliki fisik yang menarik. Karena cinta yang ada didalamnya bukan sekedar cinta berdasarkan nafsu belaka.

Mengapa persiapan menjadi seorang istri dan ibu harus dilakukan dengan serius? Coba kita renungkan, ada berapa banyak perceraian, ada berapa banyak anak yang tumbuh dewasa tanpa paham akan dibawa kemana hidup yang sedang dan akan dijalaninya, termasuk saya. Dengan meilhat hal ini kita sadari benar betapa besar peranan seorang ibu dalam proses tumbuh kembang si anak. Namun bukan berarti sang ayah tidak memiliki peranan dalam ini.

Ada alasan berapa banyak hal yang menyebabkan suami istri bertengkar dan mengapa anak melawan pada orang tuanya? Ada banyak kasus yang mengacu pertengkaran disebabkan oeh hal-hal yang berdasarkan pada komunikasi pasangan, penerimaan antara satu dan yang lainnya, dan soal materi pastinya.

Pada dasarnya masalah komunikasi dan penerimaan antara satu dan lainya didasarkan pada masa pengenalan pasangan pra nikah. Masa pendekatan dan kejujuran satu sama lainnya sangat berpengaruh pada hal ini disaat menjalankan pernikahan nantinya. Masa pengenalan seharusnya diisi dengan kejujuran dalam mengungkapkan kelemahan satu sama lainnya. Tidak hanya menonjolkan kelebihan-kelebihannya semata. Sehingga ketika pernikahan mulai dijalani tidak akan muncul penyesalan dari pihak istri atau suami. Komitmen dalam menjalani pernikahan pun sebaiknya mulai dibicarakan pada masa-masa pengenalan. Masa pengenalan bukanlah masa menikmati manisnya cinta, tapi masa genting dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan yang akan dijalani dengan komitmen. Sehingga masa pernikahan pasangan bisa menikmati indahnya cinta tanpa rasa was-was apakah si dia akan berubah? Apakah sikap manisnya hanya karena dia belum mendapatkan saya seutuhnya? Semua pertanyaan itu tidak perlu dikhawatirkan jika masa pengenalan berjalan sebagaimana mestinya.

Lalu bagaimana mengenai kemapanan materi. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal yang satu ini pun sering memicu masalah dalam rumah tangga. Sebelum menikah lelaki sibuk menyiapkan kemapanannya dari segi materi. Sehingga lupa menyiapkan mentalnya menjadi seorang suami dan tentunya seorang ayah nantinya. Mengapa?

Hal ini terjadi karena tuntutan pihak wanita. Itulah pentingnya pembicaraan komitmen pada masa pra nikah atau pengenalan. Sebagai seorang wanita, tidak bisa saya pungkiri bahwa saya memiliki banyak kebutuhan dan keinginan. Belum lagi didikan orang tua dan kebiasaan akan fasilitas yang tersedia semasa tinggal bersama orang tua. Hal ini tentu berpengaruh pada masa menjalani pernikahan nanti. Kondisi ketika tinggal dengan orang tua dan ketika tinggal dengan suami nantinya belum tentu sama. Bisa jadi lebih mudah secara fasilitas atau bisa jadi lebih sulit.

Mengubah kebisaan bukanlah hal mudah seperti membalikkan telapak tangan. Memerlukan proses dan waktu yang cukup lama, tergantung kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ada beberapa yang harus kita sadari bersama. Pertama bagi wanita, cermatilah bagaimana calon suami yang sedang kita kenali ini? apakah ia orang yang bertanggung jawab, jujur dan memiliki Aqidah yang sama denganmu? Kedua bagi lelaki, cermatilah apakah calon istri yang sedang kau pahami karakternya termasuk wanita yang bisa bersabar, bersyukur dan menerima atau terus menerus menuntut?

Mengapa semua itu menentukan? Tentu saja, bukankah dalam kehidupan pernikahan kondisi ekonomi seseorang tak mungkin selalu baik, ada masanya Allah menguji iman dengan menambahkan harta atau justru mengambil semua titipannya itu. Kekokohan bangunan pernikahan bisa terguncang jika kedua pasangan tidak memiliki komitmen yang kuat dan visi yang sama dalam menjalani rumah tangga.

Lalu bagaimana dengan masalah perlawanan anak pada orang tuanya? Mari kita telaah dengan logika apakah anak yang diberi kasih sayang dan dididik dengan benar akan melawan terhadap orang tuanya? Mengapa anak melawan? Ada banyak jawaban bukan dari pertanyaan itu. Logikanya seorang anak yang mendapat perlindungan dan kasih sayang dari orang tuanya akan memiliki sikap postif dan hangat. Karena kebutuhannya akan perhatian dan kasih sayang terpenuhi. Inilah alasan mengapa seorang wanita yang notabenenya akan menjadi ibu harus smart memiliki kepribadian yang baik dan tentunya Aqidah atau Ahklak yang baik sesuai Kitabullah. Dengan semua kemampuan yang ada pada wanita Allah menitipkan tanggung jawab yang luar biasa ditangan seorang wanita. Mendidik dan mempersiapkan generasi-generasi penerus yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bumi dimasa yang akan datang.

Mendidik dan mempersiapkan seorang calon pemimpin bukan hanya dengan berlomba-lomba mengumpulkan materi, mempersiapkan kenyamanan hidup dan memilihkan sekolah favorit dan bergengsi untuk pendidikan sang calon pemimpin. Sadarkah ibu, memperhatikan sang buah hati dari mulai ia bangun tidur, menjalani pagi, siang dan malam, hingga ia beranjak tidur kembali itulah cara mendidik anak untuk menjadi anak yang sholeh.

Qs 17:24 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah :”wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil”.

Pada ayat tersebut doa seorang anak sholeh meminta perlindungan bagi kedua orang tuanya. Jelas bahwa anak memerlukan perlindungan, perhatian dan bimbingan dari orang tuanya. Jadi jika anak menjadi durhaka, perlu dipertanyakan apakah yang ada dalam pikiran sang anak.

Ketika sang anak lahir, jelas yang dimilikinya adalah kedua orang tuanya. Ibu dan ayah adalah pendidik pertama bagi sang anak. Namun peranan ibu lebih besar dikarenakan 24 jam sehari ibu habiskan bersama sang anak. Mulai dari buaian, sang anak belajar berjalan, bicara, hingga ia mengenal dunia luar. Semua itu ibulah yang pertama kali memperkenalkannya. Tuntutan menjadi wanita smart adalah tepat jika ingin mendidik sang calon pemimpin menjadi manusia yang luar biasa. Ahklak yang mulai dan pengetahuan yang terus diugrade menjadi modal utama ibu dalam menjalani dan mengisi hari-hari indah bersama anak. Terlebih dengan gizi yang tepat kecerdasan anak-anak saat ini tidak dapat diduga-duga. Sehingga ibulah yang harus kreatif dalam mengupayakan jawaban dari setiap pertanyaan yang dilontarkan bibir-bibir mungil nan manis.

Emm bukan itu sebuah perjalanan yang indah jika kita mampu melewatinya dengan ilmu yang dapat kita aplikasikan pada tempatnya? Sampai saat ini langkah saya masih pada setapak pembentukan karakter menjadi calon ibu. Semoga sedikit ilmu yang saya miliki bisa saya aplikasikan untuk menjadi wanita yang smart. Lalu bagaimana dengan anda? Mari berbagi untuk perubahan yang positif....

Tidak ada komentar: