Kamis, 29 Desember 2011

broken heart but happy


Aku pikir g akan pernah jatuh cinta lagi setelah mencintai nya dimasa kuliah D3ku dulu. Its been six years after last time iam falling love.

Ga tahu kapan rasa itu mulai ada, yang pasti dalam waktu singkat aq merasa tak asing dengannya. Diawali dari perkenalan pada sebuah interview disebuah perusahaan ternama, beberapa kali saling bicara diudara, dan pesan2 singkat, aku merasakan ada gelenyar-gelenyar aneh yang menggelitik ulu hatiku. Aku berusaha menganalisa, memanggil kembali memori tentang saat2 jatuh cinta dan akhirnya kusadari bahwa aku mulai jatuh cinta.

Dia bukan typeku, lelaki bawel, punya selera humor yang tidak umum, jarang serius, terkadang sdikit gombal (klo dia siy ngakunya romantis). Tapi ntah knapa aku menyukai semua itu. terkadang dia begitu perhatian, terkadang cuek, narsis berlebihan dan dia punya keyakinan yang tinggi akan dirinya, yah itu didukung dengan kecerdasannya yang bisa dibilang diatas rata2 laki2 yang kukenal. Suatu malam dia berkomentar tentang ceritaku mengenai salah satu mantanku. Begini katanya "sekuat-kuatnya wanita, pasti akan kalah oleh kharisma seorang lelaki". Mungkin komentar inilah awalku merasakan gelenyar aneh itu.

Setelah beberapa malam berbicara dengannya diponsel, aq mulai merindukan suaranya dpagi hari. Rindu candaannya yg bikin sakit perut karena tertawa, rindu gaya anehnya, rindu komentar2nya. Huff its real iam in love with him. Iam not compared him with another men in my past time, like i do before if someother guy try to get close with me. His totaly different.
Hanya dalam 1 minggu mengenalnya aq akui aq jatuh cinta.

Aku bukanlah wanita yang segampang itu jatuh cinta. Dulu saat aku jatuh cinta pada teman kuliahku perlu satu bulan lamanya aku menganalisis perasaanku baru aku yakin harus mengambil langkah apa.

Tapi ketika dengannya, pikiranku langsung menyadari bahwa aku tertarik padanya.
Amazing, aq bisa juga merasakan apa itu cinta pada minggu pertama, we're totaly stranger but i dont know why i can feel this way.

Tapi aq tak ingin terbawa rasa itu terlalu jauh. aq putuskan untuk melihat semua kemungkinan. Termasuk kemungkinan ia telah ada yang punya.

Belum lama aq berpikir, bukti itu ada. I see the ring in his sweet left fingger. Its means he had fiance. I try to asking him. His been honest to me. I know thats something lost in mymind. But i feel free alot.

Meskipun kupu-kupu itu terbang lagi menjauh, dia meninggalkan sebuah kebahagiaan untukku. AKU BISA JATUH CINTA LAGI setelah 6 tahun itu berlalu.

Anehya aku tidak merasakan sakit, aku hanya merasa ada sesuatu yang hilang itu saja. Bahkan setelah ku tahu dia ada yang punya, masih sempat saja aku menasehatinya tentang caranya memperlakukan teman wanita. He he he he hidup itu aneh. 6 tahun yang lalu tak semudah itu aq melepas rasa cinta pada seseorang, tapi sekarang dengan mudah aq relakan rasa itu pergi.

Eeemm sekarang aq bisa tersenyum dan bilang "terima kasih ya mas, kamu udah bisa membuatku merasakan lagi jatuh cinta dan patah hati tanpa harus menderita" meski tak perlu kuakui langsung padamu. Karena aku tahu kamu akan gede rasa.....

Senin, 12 Desember 2011

Satu Tahun Lagi Telah Berlalu


Ini tahun keduaku berada dirumah. Saat ini aq punya pekerjaan, meski gaji pas2an paling ga bisa menutupi kebutuhan selama sebulan sbelum gajian lagi. Kali ini bisa dibilang tidak ada hal2 aneh ketika melewati seperempat abadku. Hanya mantan pacar yg sudah 3 tahun berturut2 belum lelah juga mengganggu. Mungkin dia tak rela melihatku yang begitu mudah merelakan rasa sakit pergi dan mencari kebahagiaan dan ketenangan dalam setiap langkah kakiku. Ya.... aku menikmati hidupku, setiap masalah yang datang kusambut seperti kawan lama yg rajin berkunjung. Setiap kebahagian yang datang kupeluk seperti sahabat yang lama tak bertemu. Pada intinya hidupku menyenangkan.

Mengenai pekerjaanku, pada awalnya aku berpikir bahwa pekerjaan ini adalah batu loncatan agar aku bisa mencapai apa yang aku cari. Ku akui, aku kurang menyukai pekerjaan dibelakang meja. Berkutat dengan masalah yang sama setiap harinya. Aku suka bekerja diluar ruangan dan bepergian kmana saja. Mendatangi lokasi2 yg tak pernah kubayangkan sebelumnya. Bertemu orang2 yang tak pernah kukira akan kukenal yang pada akhirnya menjadi bagian dari keseharianku. Mereka mengenalku dan aku mengenal mereka karena pekerjaan ini.

Mereka yang ku sebut klien mengantarkanku menuju sebuah pintu yang sebelumnya jarang kulihat. Pintu itu penuh dengan berbagai pengalaman yang belum tentu setiap orang bisa dengan bebas melihat dan mempelajarinya. Tapi mereka membiarku masuk kesetiap sudutnya, melihat semua masalah dan mendengar setiap helaan nafas, tangisan, tawa, kegetiran, dan kebersamaan. Aku mempelajari seperti apa kekuatan seorang ibu, cinta seorang anak untuk ibunya, dan kerja keras seorang ayah bagi keluarganya. Namun disisi lain aku juga melihat tangis kecewa seorang istri terhadap suaminya, ibu terhadap anaknya dan hilangnya rasa tanggung jawab seorang lelaki pada keluarganya.

Dari sebuah pekerjaan yang harus dilakoni dengan profesional tanpa melibatkan perasaan yang berlebihan, setiap harinya 'masalah' si kawan lamaku datang dalam wujud berbeda namun tetap dengan inti yang sama. Ini adalah satu ajaran dari Sang Tuan kepadaku sebagai abdinya. Agar bisa berjalan dijalan yang sudah dipilihkanNya untukku. Dengan semua energi yang diberikanNya untukku, aku menjalani semuanya.

Meski aku sudah tahu jawaban dari semua yang terjadi pada mereka, aku sendiri masih menyimpan tanya. Akan jadi apa ketika semua itu kulewati nanti? Karena saat ini aku adalah penonton dari setiap episode perjuangan hidup orang lain dengan konflik yang sama tapi berbeda alur cerita.

Karena setiap manusia memiliki satu tujuan. perjalanan ini masih panjang. Saat ini aku ingin memperbaiki semua yang bisa ku ubah menjadi lebih baik. Karena aku ingin menjadi yang Dia mau. aku ingin berada dalam Damai Sejahtera itu

Pekerjaan ini dimata sebagian orang adalah pekerjaan mulia yang tidak semua orang memiliki kesempatan untuk melakukannya. Aku tidak tahu sejauh mana akan bertahan didalamnya. Dengan Insentif seada dan tanggung jawabku yang tak lagi bisa dicukupi dari sumber ini. Mencari pekerjaan baru memang jadi solusi. Hanya saja usaha yang kulakukan masih belum membuahkan hasil. Semangat akan terus ada mengiringi langkahku dalam berusaha.

Melewati satu tahun ini, aku bersyukur Tuan masih menyayangiku. Memberiku teman2 yang meski jauh dimata dekat dihati. selalu mengingatkanku. Memberikan ilmu pembasuh luka dan dahaga kering jiwaku. aku hanya mampu berusaha dan berdoa agar lebih pantas menjadi Hamba yang disayangiNya.

Minggu, 27 Maret 2011

Being married, Being wife and Being Mother.part 2



Wanita adalah sosok yang mampu mempengaruhi lingkungannya. Seorang wanita yang luar biasa mampu membawa orang-orang disekitarnya menjadi luar biasa dalam berbagai hal. Hingga ada pernyataan yang mengatakan “dibalik kesuksesan orang-orang besar dunia pasti ada wanita hebat yang menyertainya”. Wanita merupakan lambang keindahan dan kecantikan. Sedangkan ibu adalah lambang kelembutan, kasih sayang, serta sumber cinta dan rasa sayang yang merupakan perwujudan nyata kasih sayang Allah pada hambanya.

Untuk mencapai tujuan sebagai perpanjangan tangan Allah itu diperlukan sebuah proses pembentukan yang serius. Masa-masa single dimana seorang wanita yang belum menikah, berumur dewasa dan dapat membedakan benar dan salah adalah saat-saat yang tepat untukmempersiapkan diri menjadi wanita yang tidak sekedar baik secara fisik namun memiliki kepribadian yang luar biasa mengagumkan. Ada beberapa kunci menuju wanita dengan kepribadian yang mengagumkan ini.

Smart... Pada saat ini kata smart atau cerdas diartikan bahwa seseorang itu pintar, berpendidikan dengan kecerdasan diatas rata-rata (iQ >80) dibuktikan dengan nilai akademis yang selalu A, atau dalam dunia kerja mampu mencapai jabatan yang tinggi dalam waktu singkat. Jika dicermati, wanita smart yang sesungguhnya bukanlah wanita yang berpendidikan, cerdas, atau memiliki jabatan yang tinggi dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Wanita smart adalah seorang wanita yang memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan semua ilmu yang ia dapatkan pada kehidupan sehari-sehari. Baik ilmu yang bersumber dari Alquran maupun ilmu yang didapatkan dari lingkungan, karena pada dasarnya semua ilmu itu berasal dari Allah. Kehidupan ini akan terasa lebih mudah dijalani jika kita mengetahui ilmu untuk menghadapinya. Bukankah Ilmu menjadi tidak berguna jika hanya sebatas wacana tanpa aplikasi dalam kehidupan nyata? Bukankah manusia diciptakan dengan akal logika untuk berpikir? Ilmu adalah fasilitas yang Allah berikan untuk kita dalam menghadapi setiap permasalahan hidup.

Kepribadian... kepribadian adalah hal kedua yang harus diperhatikan. Apa itu kepribadian? Bagaimana membentuk kepribadian yang baik?

Kepribadian adalah keseluruhan kualitas karakteristik dari seseorang yang terlihat dalam sifat-sifat alami yang mengungkapkan siapa diri kita. Misalnya saja pembawaan diri, cara bicara, perilaku, cara berpakaian, minat, sikap dan reaksi-reaksi lain terhadap lingkungan sekitar. Karena hal-hal tersebut yang menjadi dasar bagi orang lain dalam melakukan penilaian terhadap titik terang diri kita (teori opini publik). Maka perhatikanlah hal-hal kecil dari gerak gerik yang kita lakukan. Menjaga kebersihan diri, berpenampilan yang rapi tanpa harus mahal dan bermerk, dan bawalah hal-hal positif bagi lingkungan sekitar. Mungkin karena itu pada masa saya masih menjalani masa kuliah D3 Public Relation, kampus mengadakan mata kuliah kepribadian sebanyak 3 sks dalam satu semester. Mengingat pentingnya pembentukan karakter yang menarik dalam profesi seorang PR Perusahaan. Dosen saya pernah berpesan “penampilan adalah kesan pertama seseorang terhadap kita jadi representasikan dirimu sebaik mungkin. Berpenampilan apik tak berarti mahal, yang penting rapi dan serasi”. Dan beliau pun selalu merepresentasikan dirinya dengan baik. Dalam setiap perkuliahan selalu tampil rapi dan menarik.

Namun kunci utama menjadi wanita yang luar biasa adalah kemauan. Tanpa kemauan untuk mewujudkan, semua teori akan sia-sia saja. Dengan adanya kemauan untuk berubah menjadi lebih baik, seorang wanita biasa dapat menjadi wanita smart dengan kepribadian positif yang mengagumkan.

Wanita adalah ciptaan Allah yang mengagumkan selain melambangkan keindahan, wanita memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan laki-laki. Wanita mampu mengerjakan banyak hal secara bersamaan dan memiliki tingkat ketelitian diatas laki-laki. Karenanya pekerjaan yang membutuhkan ketelitian lebih banyak dikerjaan oleh wanita, misalnya saja penulis, administrasi, sekretaris dan lain lain. Sedangkan seorang laki-laki hanya dapat melakukan satu pekerjaan dalam dalam satu waktu.

Oleh karena itu wahai wanita sadarilah semua kelebihan itu, jangan menilai dirimu hanya berdasarkan kecantikan fisik belaka. Latihkan inner beautymu, latihlah qalbumu dengan pemahaman-pemahaman yang berdasarkan kitab Allah. Kecantikan fisik akan pudar dimakan usia. Sedangkan kepribadian dan kebijaksaan seorang wanita akan semakin mengagumkan dengan bertambahnya usia. Berbahagialah jika seseorang mencintai kita karena apa yang pada pikiran dan Qalbu, bukan semata karena memiliki fisik yang menarik. Karena cinta yang ada didalamnya bukan sekedar cinta berdasarkan nafsu belaka.

Mengapa persiapan menjadi seorang istri dan ibu harus dilakukan dengan serius? Coba kita renungkan, ada berapa banyak perceraian, ada berapa banyak anak yang tumbuh dewasa tanpa paham akan dibawa kemana hidup yang sedang dan akan dijalaninya, termasuk saya. Dengan meilhat hal ini kita sadari benar betapa besar peranan seorang ibu dalam proses tumbuh kembang si anak. Namun bukan berarti sang ayah tidak memiliki peranan dalam ini.

Ada alasan berapa banyak hal yang menyebabkan suami istri bertengkar dan mengapa anak melawan pada orang tuanya? Ada banyak kasus yang mengacu pertengkaran disebabkan oeh hal-hal yang berdasarkan pada komunikasi pasangan, penerimaan antara satu dan yang lainnya, dan soal materi pastinya.

Pada dasarnya masalah komunikasi dan penerimaan antara satu dan lainya didasarkan pada masa pengenalan pasangan pra nikah. Masa pendekatan dan kejujuran satu sama lainnya sangat berpengaruh pada hal ini disaat menjalankan pernikahan nantinya. Masa pengenalan seharusnya diisi dengan kejujuran dalam mengungkapkan kelemahan satu sama lainnya. Tidak hanya menonjolkan kelebihan-kelebihannya semata. Sehingga ketika pernikahan mulai dijalani tidak akan muncul penyesalan dari pihak istri atau suami. Komitmen dalam menjalani pernikahan pun sebaiknya mulai dibicarakan pada masa-masa pengenalan. Masa pengenalan bukanlah masa menikmati manisnya cinta, tapi masa genting dalam menentukan pilihan dan mengambil keputusan yang akan dijalani dengan komitmen. Sehingga masa pernikahan pasangan bisa menikmati indahnya cinta tanpa rasa was-was apakah si dia akan berubah? Apakah sikap manisnya hanya karena dia belum mendapatkan saya seutuhnya? Semua pertanyaan itu tidak perlu dikhawatirkan jika masa pengenalan berjalan sebagaimana mestinya.

Lalu bagaimana mengenai kemapanan materi. Tidak bisa dipungkiri bahwa hal yang satu ini pun sering memicu masalah dalam rumah tangga. Sebelum menikah lelaki sibuk menyiapkan kemapanannya dari segi materi. Sehingga lupa menyiapkan mentalnya menjadi seorang suami dan tentunya seorang ayah nantinya. Mengapa?

Hal ini terjadi karena tuntutan pihak wanita. Itulah pentingnya pembicaraan komitmen pada masa pra nikah atau pengenalan. Sebagai seorang wanita, tidak bisa saya pungkiri bahwa saya memiliki banyak kebutuhan dan keinginan. Belum lagi didikan orang tua dan kebiasaan akan fasilitas yang tersedia semasa tinggal bersama orang tua. Hal ini tentu berpengaruh pada masa menjalani pernikahan nanti. Kondisi ketika tinggal dengan orang tua dan ketika tinggal dengan suami nantinya belum tentu sama. Bisa jadi lebih mudah secara fasilitas atau bisa jadi lebih sulit.

Mengubah kebisaan bukanlah hal mudah seperti membalikkan telapak tangan. Memerlukan proses dan waktu yang cukup lama, tergantung kemampuan dalam beradaptasi dengan lingkungan. Ada beberapa yang harus kita sadari bersama. Pertama bagi wanita, cermatilah bagaimana calon suami yang sedang kita kenali ini? apakah ia orang yang bertanggung jawab, jujur dan memiliki Aqidah yang sama denganmu? Kedua bagi lelaki, cermatilah apakah calon istri yang sedang kau pahami karakternya termasuk wanita yang bisa bersabar, bersyukur dan menerima atau terus menerus menuntut?

Mengapa semua itu menentukan? Tentu saja, bukankah dalam kehidupan pernikahan kondisi ekonomi seseorang tak mungkin selalu baik, ada masanya Allah menguji iman dengan menambahkan harta atau justru mengambil semua titipannya itu. Kekokohan bangunan pernikahan bisa terguncang jika kedua pasangan tidak memiliki komitmen yang kuat dan visi yang sama dalam menjalani rumah tangga.

Lalu bagaimana dengan masalah perlawanan anak pada orang tuanya? Mari kita telaah dengan logika apakah anak yang diberi kasih sayang dan dididik dengan benar akan melawan terhadap orang tuanya? Mengapa anak melawan? Ada banyak jawaban bukan dari pertanyaan itu. Logikanya seorang anak yang mendapat perlindungan dan kasih sayang dari orang tuanya akan memiliki sikap postif dan hangat. Karena kebutuhannya akan perhatian dan kasih sayang terpenuhi. Inilah alasan mengapa seorang wanita yang notabenenya akan menjadi ibu harus smart memiliki kepribadian yang baik dan tentunya Aqidah atau Ahklak yang baik sesuai Kitabullah. Dengan semua kemampuan yang ada pada wanita Allah menitipkan tanggung jawab yang luar biasa ditangan seorang wanita. Mendidik dan mempersiapkan generasi-generasi penerus yang akan menjadi pemimpin-pemimpin bumi dimasa yang akan datang.

Mendidik dan mempersiapkan seorang calon pemimpin bukan hanya dengan berlomba-lomba mengumpulkan materi, mempersiapkan kenyamanan hidup dan memilihkan sekolah favorit dan bergengsi untuk pendidikan sang calon pemimpin. Sadarkah ibu, memperhatikan sang buah hati dari mulai ia bangun tidur, menjalani pagi, siang dan malam, hingga ia beranjak tidur kembali itulah cara mendidik anak untuk menjadi anak yang sholeh.

Qs 17:24 “Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah :”wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil”.

Pada ayat tersebut doa seorang anak sholeh meminta perlindungan bagi kedua orang tuanya. Jelas bahwa anak memerlukan perlindungan, perhatian dan bimbingan dari orang tuanya. Jadi jika anak menjadi durhaka, perlu dipertanyakan apakah yang ada dalam pikiran sang anak.

Ketika sang anak lahir, jelas yang dimilikinya adalah kedua orang tuanya. Ibu dan ayah adalah pendidik pertama bagi sang anak. Namun peranan ibu lebih besar dikarenakan 24 jam sehari ibu habiskan bersama sang anak. Mulai dari buaian, sang anak belajar berjalan, bicara, hingga ia mengenal dunia luar. Semua itu ibulah yang pertama kali memperkenalkannya. Tuntutan menjadi wanita smart adalah tepat jika ingin mendidik sang calon pemimpin menjadi manusia yang luar biasa. Ahklak yang mulai dan pengetahuan yang terus diugrade menjadi modal utama ibu dalam menjalani dan mengisi hari-hari indah bersama anak. Terlebih dengan gizi yang tepat kecerdasan anak-anak saat ini tidak dapat diduga-duga. Sehingga ibulah yang harus kreatif dalam mengupayakan jawaban dari setiap pertanyaan yang dilontarkan bibir-bibir mungil nan manis.

Emm bukan itu sebuah perjalanan yang indah jika kita mampu melewatinya dengan ilmu yang dapat kita aplikasikan pada tempatnya? Sampai saat ini langkah saya masih pada setapak pembentukan karakter menjadi calon ibu. Semoga sedikit ilmu yang saya miliki bisa saya aplikasikan untuk menjadi wanita yang smart. Lalu bagaimana dengan anda? Mari berbagi untuk perubahan yang positif....

Sabtu, 12 Maret 2011



wahai angkasa nan biru

Aku ingin sepertimu...

Yang dipandanginya, kala angan menerawang jauh

Dihadiahi senyuman selamat pagi

Kala ia menyapa udara pagi

Andai aku angkasa itu

Kan kuikuti stiap langkah ringanya

Menjelajah setapak, menelusuri hutan, mendaki puncak merapi

Lalu menyongsong mentari pagi dengan lensa kamera itu

Jika aku angkasa biru

Sinar hangat ini keceriaanmu

Awan mendung ini menandakan kesedihanmu

Kala mentari hilang, kau lelap dalam mimpi-mimpi

Tapi aku bukan angkasa

Yang mampu mengikutimu kemana saja

Yang bisa melihat stiap senyum dan sedihmu

Dan slalu kaupandangi dikala mendung menyapa

Namun, meski aku bukan angkasa

Aku ingat smua kenangan tentangmu

Senyumanmu yang akan slalu aku rindukan

Andai saja semua bisa dijelaskan hanya dengan pandangan..

Sabtu, 05 Maret 2011

Dia dan Hujan


Aku merindukan hujan..

Setiap tetesnya turun perlahan

Sore itu ditepi jendela

Aku menanti hujan


Dia datang seperti hujan

Tanpa mendung dan angin

Menebar wangi tanah dan senyuman senja

Membuatku terpaku pada satu titik...


Dia berjalan pelan

Dalam rintik hujan yang menetes

Meninggalkan embun dalam harum nafasnya

Aku larut dalam pesona


Pelangi muncul dilangit sore

Tanda hujan akan pergi

Berganti mentari diujung senja

Dia pergi membawa sebuah hati


Kini kunanti hujan itu kembali

Setiap senja ditepi jendela

Mungkin hujan akan datang

Meski romansa itu tak kembali


hari berganti hari

bulan berganti bulan

dan tahun berganti tahun

aku masih disini menatap jendela itu


Meski masih kuresapi wangi tanah dan embun itu

Masih kunikmati dingin udara sore

Tapi hujan tak lagi sama

Aku tak lagi sama


Kini aku berdiri

Menatap ujung langit itu

Menanti pelangi penuh warna warni

Dalam lembaran baru buku hidupku


Rabu, 02 Maret 2011

Being married, Being wife and Being Mother.part 1


"Seorang Ibu, harus mampu menjadi referensi terbaik bagi anak-anaknya... Untuk peran yg begitu besar, kenapa gak ada sekolah atau mata pelajaran menjadi ibu ya??"

Emmmm status yang menarik.

Bener juga, sampai saat ini walaupun untuk menjadi seorang ibu itu bukan tugas yang mudah, knapa belum ada sekolah yang menyediakan jurusan menjadi seorang ibu yang benar.

Apa karena belum ada yang jadi professor dan membuat teori menjadi seorang ibu?

Ketika kita memutuskan akan menikah, pernahkah terbersit akan menjadi ibu seperti apakah kita nantinya?

Saya tidak tahu bagaimana pendapat anda, yang pasti saya saat ini dengan status asli single (dan jomblo pula), sudah memikirkan tepatnya sejak setahun yang lalu. Akan jadi ibu yang seperti apakah saya? Ibu yang tegas, disiplin dan sdikit otoriter (kalo bisa ngendalikan sikap yg satu ini). Atau ibu yang lembut, permisif dan memanjakan anak. Atau juga ibu yang mengabaikan dari segi kasih sayang dan perhatian sertai memanjakan dari segi materi (karena menganggap uanglah yang dibutuhkan si anak). Atau tipe ibu yang menjadi guru dan bersahabat ketika si anak dewasa.

Ngomong2 soal being mother gmna dengan peran yang satu lagi being wife?

Menjadi seorang ibu dan istri adalah hal yg berbeda.

Ketika menjadi istri tugas kita adalah sebagai manajer suami tentunya (bersih2 , masak, rapi2in rumah dan tersenyum menyambut dia ketika pulang kerumah). Belum lagi kalo ditambah sebagai wanita karier diluar rumah. Huff keren banget klo bisa seimbang dalam membagi waktu untuk ngelakuin smua itu.

Mari kita kumpulkan tugas dan kewajiban istri dan ibu lalu mengupasnya satu persatu..

Lets start with being a wife

apa aja siy yg jadi tugas seorang istri itu??

1. Secara umum pastinya bersih2 rumah, membuat suasana rumah jadi enak untuk ditinggali, menyediakan makanan sehat untuk sang suami, menyediakan pakaian yg bersih dan sebagai teman berkeluh kesah sang suami.

2.Partner sex yg sah pastinya dilegalkan hukum dan oleh keyakinannya masing2.

3.Emm apalagi ya...Banyak lah

Dengan beberapa kewajiban sebagai istri itu, menjadi lebih ringan atau jauh lebih berat tergantung partner dalam menjalaninya. Ada banyak cerita dan referensi yang saya dapat dari beberapa teman dan sahabat. Ada yang bilang saat pacaran dan saat menikah adalah masa yang 180 derajat berbeda. Emmmm saya sendiri belum tahu pasti karena belum mengalaminya. Mengapa demikian????

Tidak bisa dipungkiri masa berpacaran adalah masa-masa dimana 2 orang manusia belajar saling mengenal karakternya masing2. Tetapi dari pengalaman yang terjadi justru masa2 pacaran lebih banyak karakter palsu yang keluar. Terlebih diawal masa pendekatan. Setelah lewat beberapa bulan baru karakter aslinya kelihatan. Hal ini ditandai dengan adanya pertengkaran, ketidakcocokan satu sama lain dan masih banyak hal lainnya, tergantung masing2 personal dalam menghadapinya.

Jika masa pengenalan benar2 dilakukan dengan penuh kejujuran, menunjukkan karakter asli satu sama lain, berusaha saling menerima dan berubah untuk kepentingan bersama, mungkin masa 10 tahun awal pernikahan yang dikatakan masa rentan cerai akan terlewati dengan baik.

Dimasa awal pernikahan, menurut cerita dan pengalaman beberapa orang yang saya kenal, adalah masa yang cukup sulit dilewati. Biasanya dimasa ini wanita mulai memahami karakter yang asli dari sang lelaki yang dikenalnya. Berbagai macam kebiasaan yang pada masa pacaran tidak terlihat, akan terbuka satu persatu pada masa awal pernikahan ini.

Seperti kata seorang "dulu dia perhatian banget, slalu tanya apa aq punya uang atau ga. pulsaku diisikan tanpa kuminta"

Atau "dulu dia jujur, hal2 kecil saja diceritakan, beda dengan skarang. kelihatannya banyak hal yang dia simpan sendiri". Dalam hal ini yang dibahas adalah perspektif wanita.

Saya sangat menyukai pernyataan seorang teman pria saya, yang beberapa kali ditolak cintanya oleh wanita. Dia berkata "saya mungkin kaku, kolot, ga bisa ngerayu tapi saya berusaha menunjukkan diri saya apa adanya. Biar wanita itu yang menilai, menyesal atau tidak setelah mengenal saya".

Seandainya semua personal yang melakukan pendekatan terhadap lawan jenis memiliki komitmen seperti ini, pastinya pernikahan akan awet dan bisa dilalu dengan kompromi kedua belah pihak.

bagaimana menurut anda???