Senin, 30 Maret 2009

Tak Seindah yang Kulihat

Mungkin ini hikmah dari melihat lebih jelas. Mungkin memang harus aku lalui lagi jalan pedih berkerikil tajam. Mungkin kali ini harus menyakiti hati rapuh yang butuh sandaran. Mungkin kali ini benar2 belajar egois tanpa keinginan untuk mengalah. Mungkin memang ini jalan yang akan mendewasakan. Mungkin memang pedih ini yang akan membawaku pada sisi yang lebih indah dibalik awan kelabu yang dipayungi mendung.
Bukankah kesalahan adalah ajang belajar anak manusia? Smoga kesalahan ini membuatku belajar.
Bukankah pengalaman adalah guru paling berharga? Smoga pengalaman ini menjadikan ku orang yang lebih baik dari sebelumnya.
Smoga mendung kali ini bukan berarti hujan badai.
Seandainya pun badai itu datang lagi, makanya aku harus siap membangun kembali benteng yang telah dihancurkan.
Bukan sekedar benteng yang terbuat dari pasir, tapi benteng yang lebih kokoh tak mudah goyah ketika diterjang badai kehidupan.

Rabu, 04 Maret 2009

Lihat, Dengar, dan Rasakan


Ternyata 3 kata memang benar-benar terjadi. Saat ini aku melihat dan merasakan apa yang sedang terjadi dalam hidup. Sebulan yang lalu keluhan terlontar dari bibirku mengenai sepinya duniaku. Dan mataku melihat begitu berwarnanya dunia mereka. Kini aku merasakan warna yang berbeda diduniaku saat cinta datang dan menghampiri duniaku. Tak hanya satu warna saja yang bermain dalam benakku. Tapi ada ratusan bahkan ribuan warna yang saat ini merangkai sebuah lukisan hidup nan indah.
Mungkin itulah mengapa orang berkata "jatuh cinta berjuta rasanya". Mungkin ribuan bahkan jutaan warna inilah yang menimbulkan berbagai macam esensi rasa.
Siapa bilang semua rasa itu indah. Jika cinta hanya diukur dengan keindahan maka kebosanan tak pelak lagi dirasakan. Pahit, manis, asin, asam, gurih, entah rasa yang seperti apalagi yang dapat menggambarkannya. Aku memang baru saja berada didalamnya. Namun dalam waktu yang cukup singkat ini aku bisa merasakan dari manis, pahit, hingga asamnya cinta.
Betapa bencinya aku dicemburui, betapa tidak sukanya aku diatur2, betapa bahagianya ketika ku tahu dia sangat mencintai dan membutuhkan didalam hidupnya. Bukankah impian setiap orang untuk merasa dicintai dan mencintai dalam hidupnya.
Mungkin inilah saatnya perubahan itu datang dalam hidupku.
Seperti yang pernah kukatakan manusia hanya menjalani proses Allah SWT lah yang menentukan akhirnya.
Yang bisa kulakukan hanyalah berjalan menuju akhir yang telah Allah SWT rancang untukku.
Menjemput akhir itu seperti apapun ending cerita hidupku. Setelah kulalui semua proses yang mampu kujalani dan setelah kuambil semua pilihan hidup yang harus aku pilih. Dan setelah kuusahakan semua jalan yang mampu aku lewati. Maka aku menerima smua akhir yang harus aku dapatkan dari setiap proses hidup yang aku jalani. Hidup adalah proses. Kemana pun hidup mengalir maka ia akan berakhir. Seindah atau sepahit apapun ia berakhir maka berkacalah pada proses yang kita jalani.